Puluhan wartawan cetak dan elektronik membakar atribut Partai Demokrat (PD) dan meletakkan kartu pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PD di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Sabtu (27/6). Aksi ini mereka lakukan karena kecewa atas penganiayaan oleh kader PD terhadap wartawan Sinar Harapan Odeodata Julia Vanduk di Jayapura, Papua, Jumat silam. Demonstran menuntut pimpinan PD meminta maaf secara terbuka dan mendesak polisi mengusut tuntas penganiayaan Odeodata
Aksi serupa juga dilakukan puluhan wartawan yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kriminalisasi Pers di Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka menyerahkan pernyataan sikap kepada Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers Abdullah Alamudi yang kebetulan berada di Makassar.
Seperti rekan mereka di Jakarta, para wartawan menuntut Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai calon presiden dari PD meminta maaf dan mendesak polisi mengusut tuntas. Selain itu, mereka menyatakan akan memboikot rencana kampanye Boediono di Makassar. Mereka menilai penganiayaan ini bertolak belakang dengan pernyataan SBY yang berkomitmen menghapus kriminalisasi pers dan mengedepankan kampanye bermartabat.
Seperti diberitakan, tersangka penganiaya bernama Rudolf Kambubui sudah ditangkap polisi di kediamannya di kawasan Sentani, Kabupaten Jayapura. Insiden bermula saat Odeodata hendak meliput kunjungan calon wakil presiden Boediono ke Jayapura, Jumat pagi. Korban kemudian ditendang hingga pingsan oleh Rudolf.
Kejadian berawal saat Odeodata akan meliput kunjungan calon wakil presiden Boediono ke Jayapura, Jumat (26/6). Ketika berada di halaman sebuah hotel tiba-tiba korban ditendang seorang kader Demokrat berinisial R. Sebelumnya sempat terjadi adu mulut antara korban dengan pelaku soal keberangkatan kendaraan wartawan dan rombongan partai yang ingin berangkat ke lokasi kunjungan cawapres Boediono. Terkait insiden tersebut, juru bicara tim pemenangan SBY-Boediono Rizal Malaranggeng langsung meminta maaf kepada seluruh wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar