Kemarahan penumpang pesawat Air Asia di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara, karena pesawat di-delay berjam-jam, seharusnya bisa diredam untuk menghindari terjadinya aksi anarkis. Departemen Perhubungan (Dephub) menyesalkan kurangnya komunikasi antara pihak maskapai dengan para penumpang.
“Itu seharusnya bisa diredam. Mengapa penundaan terbang bisa terjadi kan tentu ada alasan-alasan teknis. Kita menyesalkan kurangnya komunikasi pihak maskapai dengan para penumpang,” kata Kapuspom Publik Dephub Bambang S Ervan.
Hal itu disampaikan Bambang kepada detikcom, Senin (10/8), menanggapi insiden mengamuknya penumpang Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 7497 di Medan. Mereka menghancurkan kursi dan melemparkan troli ke arah petugas karena penerbangan Air Asia tujuan Jakarta ditunda 2 kali.
Pesawat yang seharusnya berangkat Minggu 9 Juli pukul 19.10 WIB dicancel sampai pukul 21.30 WIB. Saat penumpang sudah check in, penerbangan kemudian ditunda lagi hingga hari ini.
Dikatakan Bambang, ada sejumlah prosedur yang harus ditaati maskapai apabila terjadi penundaan. Pihaknya akan mengecek apakah prosedur-prosedur tersebut telah dilakukan oleh maskapai penerbangan asal Malaysia itu.
“Kita akan lihat. Kan ada aturan, ada kompensasi yang harus diberikan perusahaan penerbangan. Misalnya kalau delay beberapa jam penumpang harus diberi snack, jam selanjutnya diberi makan, dan kalau memang penerbangan ditunda besoknya, harus diberi penginapan,” jelas Bambang.
Jika nanti ditemukan ada prosedur yang dilanggar Air Asia, lanjut Bambang, Dephub akan memberikan sanksi berupa teguran.
Kepada para penumpang, Bambang menyayangkan terjadinya pengrusakan di bandara. Sebab bandara merupakan fasilitas umum yang harus dijaga bersama-sama.
“Kan di sana ada Kepala Cabang Angkasa Pura dan Administrator Bandara untuk menyalurkan segala keluhan apabila tidak dipedulikan oleh maskapai. Bandara itu bukan milik Air Asia, tetapi merupakan fasilitas umum. Kita harap penumpang bisa menahan diri,” pungkasnya.
Puluhan Penumpang Air Asia Bolos Kerja dan Batal Mudik
Pesawat Air Asia dengan tujuan Medan-Jakarta ditunda keberangkatannya hingga 17 jam. Akibatnya, puluhan penumpang terpaksa bolos kerja dan batal pulang ke kampung halaman.
“Saya nggak bisa kerja, padahal harus masuk pagi,” kata Tuti, salah seorang penumpang, kepada detikcom, Senin (9/8).
Tidak hanya Tuti, sekitar 50 penumpang lain yang harus bekerja pagi ini terpaksa absen. Mereka mengaku kecewa dengan cara Air Asia memperlakukan penumpang, terutama jika menyangkut masalah penundaan.
Para penumpang yang akan melanjutkan penerbangan ke kampung halaman juga harus menelan kekecewaan. Penerbangan lanjutan yang sedianya dilakukan senin pagi dari Bandara Soekarno-Hatta terpaksa dibatalkan. Mereka dijanjikan terbang setidaknya pukul 11.00 WIB.
“Ada juga penumpang yang mau ke Amerika Serikat gagal berangkat. Padahal dia harus terbang pukul 05.00 WIB pagi tadi,” jelasnya.
Saat ini sebagian penumpang sedang menunggu kepastian di lobi hotel. Sebagian lainnya memilih menunggu jadwal berangkat pesawat di bandara.
“Kita soalnya belum ada kabar kapan mau berangkat,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan penumpang Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 7497 mengamuk di Bandara Polonia, Medan. Mereka menghancurkan kursi dan melemparkan troli ke arah petugas. Penyebabnya, penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pada Minggu 9 Agustus pukul 19.10 WIB ditunda hingga Senin 10 Agustus pukul 12.00 WIB.
Kapuskom Publik Dephub Bambang S Ervan menyesalkan buruknya komunikasi maskapai dengan penumpang sehingga terjadi perusakan fasilitas milik PT Angkasa Pura tersebut. Hingga saat ini manajemen Air Asia belum bisa dikonfirmasi.
ADBAND POLONIA BERI PERINGATAN KERAS DAN BAWA KASUS PEMBATALAN AIR ASIA KE DEPHUB
Administrator Bandara (Adban) Polonia Medan memberi peringatan keras kepada operator maskapai penerbangan Air Asia terkait pembatalan keberangkatan pesawat tujuan Medan-Jakarta yang memicu keributan penumpang yang kecewa di Bandara Polonia, Minggu (9/7). Persoalan itu juga akan disampaikan ke Dirjen Perhubungan Udara di Jakarta untuk memberi sanksi terhadap Air Asia.
Hal itu disampaikan Adband Polonia Medan Razali Abubakar kepada wartawan di Bandara Polonia ketika akan bertolak ke Jakarta, Senin (10/8) ketika ditanya sikap Adband selaku regulator kebandaraan tentang pembatalan pesawat Air Asia.
Menurut Razali, surat peringatan keras telah disampaikan ke pihak Air Asia Kantor Cabang Medan dan peringatan kali ini bisa berakibat fatal bagi operator tersebut karena peristiwa seperti itu telah sering terjadi dan berulang-ulang dilakukan maskapai penerbangan yang dikenal berslogan penerbangan murah itu sejak beroperasi di Medan.
Ditanya tentang sanksi yang akan diberikan kepada Air Asia, Razali mengaku belum bisa memastikan karena merupakan kewenangan Menteri Perhubungan setelah dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Udara. “Namun konsekuensi terberat akibat kelalaian Air Asia bisa saja diskors. Kita ke Jakarta ini untuk menghadiri pertemuan di Dephub sekalian masalah ini saya bawa untuk dibicarakan dengan Dirjen”, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 167 penumpang pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ-7497 mengamuk di terminal keberangkatan Bandara Polonia, Minggu malam akibat kecewa karena tertunda-tunda dan akhirnya batal diberangkatkan ke Jakarta. Pasalnya, pesawat yang akan mengangkut ditunggu-tunggu penumpang mengalami kerusakan mesin di Kuala Lumpur.
Para penumpang akhirnya mengamuk setelah pembatalan keberangkatan mereka diumumkan sekira pukul 22.00 WIB. Sebelumnya penumpang telah menunggu 1-2 jam di Bandara untuk jadual pemberangkatan pukul 19.10 WIB. Pihak Air Asia mengumumkan adanya penundaan karena gangguan teknis dan hingga beberapa kali pengumuman penundaan penumpang mulai gelisah dan akhirnya mereka mengamuk setelah diumumkan keberangkatan batal.
Sementara itu staf Air Asia Medan, Anto yang dihubungi wartawan melalui ponselnya, Senin mengatakan sebagian besar penumpang telah diberangkatkan dengan pesawat Air Asia nomor penerbangan yang sama pukul 11.25 WIB, Senin (10/8). Sebagian lagi dengan Air Asia dan Lion Air pagi hari.
Atas adanya pembatalan keberangkatan Minggu malam itu pihak Air Asia, katanya telah memberikan konpensasi berupa penginapan di salah satu hotel di Medan terutama bagi penumpang yang rumahnya di luar Kota Medan. Sedangkan bagi penumpang yang rumahnya di Medan diberikan biaya transportasi.
Namun menurut Kepala Adband meskipun pihak Air Asia telah memberikan kompensasi berupa penginapan di hotel tapi tetap diberi peringatan keras. “Itu bisa berakibat fatal karena tembusannya bisa kemana-mana, apalagi akibat pelayanan Air Asia sampai menimbulkan keributan di Bandara Polonia”, ujarnya. (sib)
“Itu seharusnya bisa diredam. Mengapa penundaan terbang bisa terjadi kan tentu ada alasan-alasan teknis. Kita menyesalkan kurangnya komunikasi pihak maskapai dengan para penumpang,” kata Kapuspom Publik Dephub Bambang S Ervan.
Hal itu disampaikan Bambang kepada detikcom, Senin (10/8), menanggapi insiden mengamuknya penumpang Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 7497 di Medan. Mereka menghancurkan kursi dan melemparkan troli ke arah petugas karena penerbangan Air Asia tujuan Jakarta ditunda 2 kali.
Pesawat yang seharusnya berangkat Minggu 9 Juli pukul 19.10 WIB dicancel sampai pukul 21.30 WIB. Saat penumpang sudah check in, penerbangan kemudian ditunda lagi hingga hari ini.
Dikatakan Bambang, ada sejumlah prosedur yang harus ditaati maskapai apabila terjadi penundaan. Pihaknya akan mengecek apakah prosedur-prosedur tersebut telah dilakukan oleh maskapai penerbangan asal Malaysia itu.
“Kita akan lihat. Kan ada aturan, ada kompensasi yang harus diberikan perusahaan penerbangan. Misalnya kalau delay beberapa jam penumpang harus diberi snack, jam selanjutnya diberi makan, dan kalau memang penerbangan ditunda besoknya, harus diberi penginapan,” jelas Bambang.
Jika nanti ditemukan ada prosedur yang dilanggar Air Asia, lanjut Bambang, Dephub akan memberikan sanksi berupa teguran.
Kepada para penumpang, Bambang menyayangkan terjadinya pengrusakan di bandara. Sebab bandara merupakan fasilitas umum yang harus dijaga bersama-sama.
“Kan di sana ada Kepala Cabang Angkasa Pura dan Administrator Bandara untuk menyalurkan segala keluhan apabila tidak dipedulikan oleh maskapai. Bandara itu bukan milik Air Asia, tetapi merupakan fasilitas umum. Kita harap penumpang bisa menahan diri,” pungkasnya.
Puluhan Penumpang Air Asia Bolos Kerja dan Batal Mudik
Pesawat Air Asia dengan tujuan Medan-Jakarta ditunda keberangkatannya hingga 17 jam. Akibatnya, puluhan penumpang terpaksa bolos kerja dan batal pulang ke kampung halaman.
“Saya nggak bisa kerja, padahal harus masuk pagi,” kata Tuti, salah seorang penumpang, kepada detikcom, Senin (9/8).
Tidak hanya Tuti, sekitar 50 penumpang lain yang harus bekerja pagi ini terpaksa absen. Mereka mengaku kecewa dengan cara Air Asia memperlakukan penumpang, terutama jika menyangkut masalah penundaan.
Para penumpang yang akan melanjutkan penerbangan ke kampung halaman juga harus menelan kekecewaan. Penerbangan lanjutan yang sedianya dilakukan senin pagi dari Bandara Soekarno-Hatta terpaksa dibatalkan. Mereka dijanjikan terbang setidaknya pukul 11.00 WIB.
“Ada juga penumpang yang mau ke Amerika Serikat gagal berangkat. Padahal dia harus terbang pukul 05.00 WIB pagi tadi,” jelasnya.
Saat ini sebagian penumpang sedang menunggu kepastian di lobi hotel. Sebagian lainnya memilih menunggu jadwal berangkat pesawat di bandara.
“Kita soalnya belum ada kabar kapan mau berangkat,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan penumpang Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 7497 mengamuk di Bandara Polonia, Medan. Mereka menghancurkan kursi dan melemparkan troli ke arah petugas. Penyebabnya, penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pada Minggu 9 Agustus pukul 19.10 WIB ditunda hingga Senin 10 Agustus pukul 12.00 WIB.
Kapuskom Publik Dephub Bambang S Ervan menyesalkan buruknya komunikasi maskapai dengan penumpang sehingga terjadi perusakan fasilitas milik PT Angkasa Pura tersebut. Hingga saat ini manajemen Air Asia belum bisa dikonfirmasi.
ADBAND POLONIA BERI PERINGATAN KERAS DAN BAWA KASUS PEMBATALAN AIR ASIA KE DEPHUB
Administrator Bandara (Adban) Polonia Medan memberi peringatan keras kepada operator maskapai penerbangan Air Asia terkait pembatalan keberangkatan pesawat tujuan Medan-Jakarta yang memicu keributan penumpang yang kecewa di Bandara Polonia, Minggu (9/7). Persoalan itu juga akan disampaikan ke Dirjen Perhubungan Udara di Jakarta untuk memberi sanksi terhadap Air Asia.
Hal itu disampaikan Adband Polonia Medan Razali Abubakar kepada wartawan di Bandara Polonia ketika akan bertolak ke Jakarta, Senin (10/8) ketika ditanya sikap Adband selaku regulator kebandaraan tentang pembatalan pesawat Air Asia.
Menurut Razali, surat peringatan keras telah disampaikan ke pihak Air Asia Kantor Cabang Medan dan peringatan kali ini bisa berakibat fatal bagi operator tersebut karena peristiwa seperti itu telah sering terjadi dan berulang-ulang dilakukan maskapai penerbangan yang dikenal berslogan penerbangan murah itu sejak beroperasi di Medan.
Ditanya tentang sanksi yang akan diberikan kepada Air Asia, Razali mengaku belum bisa memastikan karena merupakan kewenangan Menteri Perhubungan setelah dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Udara. “Namun konsekuensi terberat akibat kelalaian Air Asia bisa saja diskors. Kita ke Jakarta ini untuk menghadiri pertemuan di Dephub sekalian masalah ini saya bawa untuk dibicarakan dengan Dirjen”, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 167 penumpang pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ-7497 mengamuk di terminal keberangkatan Bandara Polonia, Minggu malam akibat kecewa karena tertunda-tunda dan akhirnya batal diberangkatkan ke Jakarta. Pasalnya, pesawat yang akan mengangkut ditunggu-tunggu penumpang mengalami kerusakan mesin di Kuala Lumpur.
Para penumpang akhirnya mengamuk setelah pembatalan keberangkatan mereka diumumkan sekira pukul 22.00 WIB. Sebelumnya penumpang telah menunggu 1-2 jam di Bandara untuk jadual pemberangkatan pukul 19.10 WIB. Pihak Air Asia mengumumkan adanya penundaan karena gangguan teknis dan hingga beberapa kali pengumuman penundaan penumpang mulai gelisah dan akhirnya mereka mengamuk setelah diumumkan keberangkatan batal.
Sementara itu staf Air Asia Medan, Anto yang dihubungi wartawan melalui ponselnya, Senin mengatakan sebagian besar penumpang telah diberangkatkan dengan pesawat Air Asia nomor penerbangan yang sama pukul 11.25 WIB, Senin (10/8). Sebagian lagi dengan Air Asia dan Lion Air pagi hari.
Atas adanya pembatalan keberangkatan Minggu malam itu pihak Air Asia, katanya telah memberikan konpensasi berupa penginapan di salah satu hotel di Medan terutama bagi penumpang yang rumahnya di luar Kota Medan. Sedangkan bagi penumpang yang rumahnya di Medan diberikan biaya transportasi.
Namun menurut Kepala Adband meskipun pihak Air Asia telah memberikan kompensasi berupa penginapan di hotel tapi tetap diberi peringatan keras. “Itu bisa berakibat fatal karena tembusannya bisa kemana-mana, apalagi akibat pelayanan Air Asia sampai menimbulkan keributan di Bandara Polonia”, ujarnya. (sib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar