Operator seluler Hutchison CP Telecom Indonesia pemilik merek dagang "3" (Tri) segera meramaikan pasar BlackBerry Indonesia dalam waktu dekat ini.
"Untuk BlackBerry kami sedang dalam proses assessment dengan RIM (Research in Motion)," kata Deputy General Manager New Business Services/Product Innovations Hutchison CP Telecom Indonesia, Hiro Wardana, di Jakarta, Kamis.
Ia mengakui, Tri tidak menjadi operator pertama yang menawarkan layanan BlackBerry tetapi ia menjamin layanan yang diberikan pihaknya memiliki nilai tambah yang tidak ditawarkan operator lain.
Menurut Hiro, bagi Tri pada dasarnya sudah tidak ada persoalan untuk memulai layanan BlackBerry. "Karena dengan RIM kami sudah tidak asing lagi dan pernah memiliki pengalaman kerja sama di negara lain," katanya.
Ia menegaskan, pihaknya memilih menunda alias tidak tergesa meluncurkan layanan BlackBerry karena beberapa pertimbangan penting. "Selain karena investasi yang tidak sedikit, kami juga perlu melakukan eksplore pasar," katanya.
Persoalan RIM dengan Ditjen Postel Depkominfo tentang penahanan sertifikat baru BlackBerry dan belum adanya kantor cabang perusahaan itu, kata Hiro, hanya menjadi salah satu pertimbangan lain saja.
Pihaknya menilai pasar BlackBerry di Indonesia sangat menarik, dinamis, dan menjadi fenomena khusus. "Oleh karena itu, BlackBerry dari Tri pasti akan segera ada, tinggal tunggu tanggal mainnya," katanya.
"Untuk BlackBerry kami sedang dalam proses assessment dengan RIM (Research in Motion)," kata Deputy General Manager New Business Services/Product Innovations Hutchison CP Telecom Indonesia, Hiro Wardana, di Jakarta, Kamis.
Ia mengakui, Tri tidak menjadi operator pertama yang menawarkan layanan BlackBerry tetapi ia menjamin layanan yang diberikan pihaknya memiliki nilai tambah yang tidak ditawarkan operator lain.
Menurut Hiro, bagi Tri pada dasarnya sudah tidak ada persoalan untuk memulai layanan BlackBerry. "Karena dengan RIM kami sudah tidak asing lagi dan pernah memiliki pengalaman kerja sama di negara lain," katanya.
Ia menegaskan, pihaknya memilih menunda alias tidak tergesa meluncurkan layanan BlackBerry karena beberapa pertimbangan penting. "Selain karena investasi yang tidak sedikit, kami juga perlu melakukan eksplore pasar," katanya.
Persoalan RIM dengan Ditjen Postel Depkominfo tentang penahanan sertifikat baru BlackBerry dan belum adanya kantor cabang perusahaan itu, kata Hiro, hanya menjadi salah satu pertimbangan lain saja.
Pihaknya menilai pasar BlackBerry di Indonesia sangat menarik, dinamis, dan menjadi fenomena khusus. "Oleh karena itu, BlackBerry dari Tri pasti akan segera ada, tinggal tunggu tanggal mainnya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar