Jumat, Oktober 09, 2009

Usulan Pemekaran Daerah Dibuka Kembali

Pemerintah mempersilakan Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan lagi usulan rancangan undang-undang pembentukan daerah otonom baru. Sebelumnya, pada Juli 2009, DPR mengusulkan 20 RUU pembentukan daerah baru. Namun, usulan itu tidak ditindaklanjuti karena Pemilu 2009 masih berlangsung.

Kepala Pusat Penerangan Departemen Dalam Negeri Saut Situmorang di Jakarta, Rabu (7/10), mengatakan, Presiden telah mengirim surat ke DPR, yang berisi agar DPR mengajukan usul inisiatif rancangan undang-undang (RUU) pembentukan kabupaten kota dan provinsi.
Dalam surat tersebut, kata Situmorang, Presiden juga menyebutkan, usulan itu dapat diajukan kembali setelah penyelenggaraan pemilu selesai.

Situmorang melanjutkan, sesuai dengan UU No 10/2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD serta UU No 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, penyelenggaraan pemilu dinyatakan selesai setelah pengucapan sumpah dan janji anggota DPR serta pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden terpilih.

“Presiden juga menyampaikan agar sebelum melaksanakan pemekaran dan pembentukan daerah otonom baru perlu dilakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara konsisten, sungguh-sungguh dan tuntas”, kata dia.

RUU pembentukan daerah baru yang pernah diusulkan DPR adalah RUU Pembentukan Kabupaten Muna Barat, Kota Raha, Kabupaten Kolaka Timur (Provinsi Sulawesi Tenggara), Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak (Papua Barat); Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Hilir (Sumatera Selatan), serta Kabupaten Bangai Laut dan Kabupaten Morowali Tengah (Sulawesi Tengah).

Selain itu, ada RUU Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat (Lampung), Kabupaten Mamuju Tengah (Sulawesi Barat), Kabupaten Grime Nawa (Papua), Kabupate Rokan Darussalam (Riau), Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Sulawesi Timur, Provinsi Aceh Leuser Antara, dan Provinsi Aceh Barat Selatan.

Sebelumnya, DPR dan pemerintah juga menunda pembahasan tiga RUU, yaitu RUU Pembentukan Kabupaten Mandau (Riau), Kabupaten Brastagi (Sumatera Utara), dan Provinsi Tapanuli. Dengan demikian, ada 23 RUU pembentukan daerah otonom baru yang akan dibahas DPR dan pemerintah.

Hingga kini, jumlah daerah di Indonesia sebanyak 530, yang terdiri atas 33 provinsi, 398 kabupaten, 93 kota, lima kota administratif, dan satu kabupaten administratif./div>

Share/Save/Bookmark

Facebook Jadi Media Kampanye Pilkada Medan

Sejumlah tokoh yang kerap disebut akan bertarung memperebutkan kursi walikota Medan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 memutuskan menggunakan Facebook sebagai media kampanyenya.

Mereka menyebarkan undangan bergabung di situs jejariang mereka, diantaranya Sekretaris Daerah Kota Medan, Dzulmi Eldin, dengan nama grup "Bang Dzulmi Eldin The Right Man for Kota medan".

Tokoh lainnya Safwan Khayat (mantan Kasatlantas Kota Medan) dengan nama grup,"Pendukung Drs Safwan Khayat M Hum" yang sudah beranggotakan 97 anggota dengan nama pendiri Hafit NIe.

Para pendukung Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Bahdin Nur Tanjung juga tak ketinggalan dengan membuat grup "Bahdin Nur Tanjung untuk Walikota Medan 2010-2015".

Ada sebanyak 111 anggota yang tergabung dalam grup yang di dalamnya juga berisi catatan diskusi, selain pesan dinding yang berupa dukungan kepada Bahdin untuk maju pada Pilkada medan 2010.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Medan Aulia Andri mengatakan, kampanye melalui Facebook berperan dalam mendongkrak popularitas tokoh terutama di kalangan muda.

Menurut dia, memperkenalkan diri melalui FB juga sama fungsinya dengan memasang baliho ataupun spanduk, namun bisa keluar dari sasaran masyarakat yang dituju.

"FB diakses oleh semua orang bukan hanya warga Medan sehingga tidak bisa dijadikan untuk ukuran dalam menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap diri kandidat," katanya.


Share/Save/Bookmark

Pergaulan Anak Harus Jadi Perhatian Orang Tua

Pergaulan anak harus menjadi perhatian orang tua untuk mencegah terjadinya segala kemungkinan yang tidak diinginkan akibat gaya pergaulan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat maupun ajaran agama.

Hal tersebut disampaikan dr. Caroline MSc SpKj salah seorang psikiater, di Jayapura, Selasa, menanggapi perkembangan gaya hidup anak muda sekarang ini yang banyak dipengaruhi budaya barat yang tidak mendidik.

"Anak-anak, termasuk yang sudah memasuki usia remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup kompleks karena pada saat tersebut aspek biologis, psikologis maupun emosional mereka sedang berada dalam puncak perkembangan," ujarnya.

Pada saat tersebut, anak dan remaja mudah sekali dipengaruhi lingkungan sekitar. Pengaruh itu bisa berasal dari anggota keluarga selain orang tua, teman-teman sekolah, teman bermain maupun masyarakat sekitar melalui berbagai media baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut ia, pengaruh tersebut dapat berupa hal yang positif maupun negatif. Oleh sebab itu, penting bagi para orang tua memperhatikan gaya pergaulan anak-anak dengan senantiasa membentengi mereka dengan kasih sayang serta pemahaman agama dan pendidikan moral secara optimal.

Lebih lanjut dia mengatakan, perhatian terhadap pergaulan anak ini dilakukan agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang buruk, seperti seks bebas, konsumsi narkoba, tawuran serta tindakan-tindakan lainnya yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama dan norma masyarakat pada umumnya.

"Orang tua harus tahu dengan siapa saja anak-anak mereka bergaul, di mana tempat bermainnnya dan mengikuti dengan cermat perkembangan emosional mereka sembari memberi masukan dan nasihat agar tetap berada dalam jalur yang benar," katanya.

Dia menyayangkan gaya pergaulan anak muda saat ini yang semakin jauh dari tuntunan agama, bahkan cenderung mengikuti gaya hidup bebas nilai yang bersifat hedonistik atau senang berhura-hura.

Sementara itu, tampaknya masyarakat pun telah bergeser menjadi semakin individualistik sehingga tidak ada lagi kepedulian terhadap satu sama lain untuk saling menjaga serta melindungi diri dan kehormatan.

"Pada akhirnya, keluarga merupakan unit terkecil dan benteng terakhir bagi anak berlindung dari pengaruh buruk lingkungan sekitarnya dan orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anak mereka," ujar Lestari.

Share/Save/Bookmark

Depkominfo Berikan Penghargaan Kepada Enam Media

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) memberikan penghargaan kepada enam media yang dinilai paling peduli dalam menyiarkan arus mudik Lebaran 2009.

"Kriteria yang kami nilai adalah frekuensi pemberitaan selama mudik khususnya arus mudik Lebaran," kata Menkominfo M. Nuh, di Jakarta, Jumat, usai menyerahkan penghargaan dalam acara Breakfast Meeting rutin.

Enam media itu terbagi dalam dua peringkat. Peringkat pertama adalah Republika, Metro TV, dan Elshinta sedangkan peringkat kedua adalah Koran Tempo, TVRI, dan RRI.

Selain frekuensi penyiaran arus mudik, Menurut Menkominfo, pihaknya juga memberikan penilaian dalam hal adanya muatan penyelesaian masalah atau problem solving dalam setiap pemberitaan dari setiap media.

"Pemberitaan ada `problem solving`-nya tidak semata-mata hanya kemacetan yang diberitakan tetapi ada `way-out` yang diberikan," katanya.

Sebelumnya, Menkominfo sempat menjanjikan akan memberikan penghargaan kepada media yang concern memberitakan tentang arus mudik Lebaran 2009.

Itu dilakukan untuk mengapresiasi peran media yang selama ini belum banyak disadari oleh masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Nuh juga menyatakan pamit mengingat sebentar lagi masa tugasnya sebagai Menkominfo akan segera habis.

"Saya mohon maaf bila selama bertugas ada yang tidak berkenan," katanya.

Nuh menyatakan sangat happy atau bahagia dengan kerja sama yang baik para mitra dan media yang mendukungnya selama ini.

Ia menyatakan siap untuk tetap mengawal perkembangan kebijakan Depkominfo siapapun nanti menteri yang terpilih memimpin departemen itu.

M. Nuh sebelumnya menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya periode 2003-2006. Pada perombakan kedua Kabinet Indonesia Bersatu, ia diangkat sebagai Menkominfo menggantikan Sofyan Djalil yang dialihkan menjadi Meneg BUMN.

Saat ini, M. Nuh juga sedang memangku jabatan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ad-interim setelah Jero Wacik mengundurkan diri.


Share/Save/Bookmark