Sabtu, Oktober 31, 2009

Api Olimpiade Musim Dingin Lintasi Kanada

Warga Kanada untuk pertama kali menyaksikan kedatangan api Olimpiade saat rombongan pembawa api itu mendarat di Victoria, Kanada yang menandai dimulainya secara resmi pawai obor Olimpiade 106 hari menuju Olimpiade Musim Dingin Vancouver dengan melintasi negara kedua terbesar di dunia itu.

Ini untuk pertama kali obor api Olimpiade itu berada di tanah Kanada lagi sejak 1988 ketika Calgary menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingan dan pembawa obornya adalah atlet peraih medali emas dari Olimpiade itu, seorang peselancar es Catriona Le May Doan, yang menjadi perempuan atlet pertama pembawa obor Olimpiade.

Pesawat jet militer Kanada yang membawa api Olimpiade tersebut tiba terlambat 90 menit di Bandara Internasional Victoria International Airport dengan membawa rombongan 75 orang, termasuk para pejabat Olimpiade, politisi, pejabat pemerintah serta wartawan.

Penerbangan selama 14 jam dari Yunani termasuk persinggahan sebentar di Eslandia sebelum mendarat di ibukota British Columbia, Victoria, 69 kilometer sebelah baratdaya Vancouver.

"Olimpiade menjadi semacam inspirasi bagi seluruh negeri dan merupakan momen Kanada di tingkat dunia untuk mempertunjukkan semua hal yang bagus yang kami miliki sebagai orang Kanada," kata Perdana Menteri Kanada Stephen Harper

Pawai obor Olimpiade sejauh 45.000 kilometer tersebut akan membawa api itu melintasi Kanada melalui jalan air, darat dan udara sebelum tiba Vancouver yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2010 pada 12-28 Februari mendatang.

Api tiba di Kanada dalam sebuah lampu pekerja tambang dan dibawa turun oleh Walikota Vancouver Gregor Robertson. Ketika ia sampai di landasan pacu ia menaruhnya secara hati-hati di landasan parkir pesawat selama beberapa detik sebelum mengambilnya kembali.

"Victoria adalah kota pertama Kanada yang dikunjungi api Olimpiade ini dan kami masih harus membawanya melintasi Kanada. Inilah saatnya untuk menyinari negeri kami," ujar Robertson.

Selain itu, ada pula acara mengheningkan cipta sejenak bagi Jack Poole, mantan ketua panitia Vancouver yang meninggal dunia pekan lalu beberapa saat menjelang api tersebut disulut di Olympia, Yunani.

Iring-iringan obor itu akan dimeriahkan oleh sebanyak 12.000 pembawa obor sebelum api mencapai kaldron Olimpiade di Vancouver.

Pada upacara di luar ruang di bandara itu, Robertson kemudian menyerahkan api kepada Menteri Besar (Premier) propinsi British Columbia Gordon Campbell.

"Ini lah awal dari apa yang disebut saat yang luar biasa bagi Kanada. Tugas kami sekarang adalah merefleksikan semangat dari api ini ke dalam hati semua warga Kanada," ujar Campbell.

Atlet lain yang akan bergabung dengan Le May Doan sebagai pembawa obor pertama adalah Victoria Simon Whitfield yang memperoleh medali emas pada Olimpiade Musim Panas Sydney tahun 2000.

Api tersebut diperkirakan tidak akan padam namun ironisnya hal itu pernah terjadi pada pawai obor di Kanada menjelang Olimpiade Musim Panas 1976 di Montreal. Seorang petugas pembawa obor terpaksa menyalakan obor itu lagi dengan menggunakan pemantik api untuk rokok.

Pada saat api itu nanti tiba di BC Place Stadium pada 12 Februari 2010, api itu diperkirakan akan sudah mengunjungi lebih dari 1.000 warga Kanada dan telah melakukan perjalanan ke belahan utara terjauh bumi dalam sejarahnya.


Share/Save/Bookmark

India Sediakan Bea Siswa Untuk Warga Indonesia

Pemerintah India selama ini menyediakan bea siswa untuk ratusan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi di negara tersebut.

"Pemerintah India setiap tahunnya menyediakan beasiswa untuk 750 orang Indonesia yang ingin menempuh studi ke jejang S-1, S-2, bahkan S-3," kata Koordinator Bali-India Friendship, Agus Indra Udayana, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, selama ini baru sebagian kecil saja dari kuota beasiswa sebanyak itu yang telah dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia.

"Mendatang kami harapkan jumlah mahasiswa yang tertarik belajar ke India menjadi lebih banyak, seiring dengan semakin lancarkan hubungan kedua negara," ucapnya.

Menurut dia, Bali sangat berpeluang memanfaatkan beasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke India.

Agus Indra yang alumnus sebuah universitas di India itu berharap, ke depan banyak mahasiswa dan dosen dari Bali, khususnya Institut Seni Indonesia (ISI) maupun Institut Agama Hindu Negeri (IHDN), dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke India.

"ISI Denpasar selama ini banyak mengirim dosennya untuk melanjutkan jenjang pendidikan S-2 dan S-3 ke Amerika Serikat, dan nantinya kami harapkan juga bisa mengirim ke India," harap Agus Indra yang juga pengasuh Ashram Gandi Puri Denpasar.

Menyinggung beberapa jenis tarian klasik India yang mirip dengan tarian sakral di Bali, Agus Indra membenarkannya, dan bahkan tarian tersebut telah mampu memberikan inspirasi bagi lahirnya garapan tabuh dan tari di kedua negara.

Selanjutnya, semua itu akan mampu memperkaya khasanah seni dan budaya Bali-India, sekaligus dapat memantapkan hubungan kerja sama kedua negara, khususnya India dengan Bali yang selama ini telah berlangsung dengan cukup baik, katanya.


Share/Save/Bookmark

Gus Dur: Rakyat di Belakang Bibit dan Chandra

Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, menjaminkan diri untuk pembebasan Bibit Samad Riyanto dan Chandra Marta Hamzah, dari tahanan polisi, seraya menyatakan rakyat berdiri di belakang dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif itu.

"Saya mau nambahin jaminan," kata Gus Dur setelah mendatangi gedung KPK, Jakarta, Sabtu.

Sikap Gus Dur untuk menjaminkan diri itu merupakan dukungan kepada KPK sekaligus dukungan kepada sejumlah tokoh nasional yang telah menjaminkan diri untuk pembebasan Bibit dan Chandra.

Mengenakan pita hitam di lengan kanan dan didampingi sejumlah pengikutnya, Gus Dur tiba di gedung KPK pukul 09.40 WIB dan baru keluar sekitar satu setengah jam kemudian.

Dia ditemui oleh Wakil Ketua KPK Haryono Umar dan Wakil Ketua sementara Mas Ahmad Santosa dan Waluyo, beserta sejumlah deputi KPK.

Kepada wartawan, Gus Dur menjelaskan kedatangannya adalah wujud dukungan kepada KPK agar terus bekerja memberantas tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu.

Dia berharap pimpinan KPK tidak perlu terpengaruh dengan upaya pelemahan dalam bentuk proses hukum terhadap sejumlah pimpinan KPK. Menurut Gus Dur, rakyat berada di belakang Bibit dan Chandra untuk memberikan dukungan.

"Kita berharap perjuangan KPK untuk menegakkan hukum dan demokrasi itu benar-benar tetap terlaksana," kata Gus Dur.

Gus Dur mengaku bingung dengan alasan penahanan kedua orang itu dan tidak bisa memahami tuduhan polisi terhadap keduanya.

Menurut Gus Dur, tuduhan terhadap kedua pimpinan KPK selalu berubah, mulai dari tuduhan suap hingga penyalahgunaan wewenang. Gus Dur menganggap hal itu sangat membingungkan.

"Saya bingung kok berubah seperti ini?" tanyanya heran.

Untuk itu, Gus Dur meminta KPK dan seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut mempertanyakan proses hukum yang dijalankan oleh polisi.

"Kenapa takut, polisi juga orang," tambah Gus Dur.


Share/Save/Bookmark

Rabu, Oktober 28, 2009

SBY Tak Bersikap, Rekaman Rekayasa Jadi Sia-Sia

Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dicatut dalam percakapan yang diduga dilakukan antara Anggoro Widjojo dengan adiknya Anggodo Widjojo. Namun, semalam, Yudhoyono angkat bicara. Dia membantah terlibat dalam skenario kriminalisasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan merasa namanya telah dicatut.

Dalam jumpa pers yang diwakili juru bicara Kepresiden Dino Patti Djalal kemarin, Yudhoyono hanya mengklarifikasi soal pencatutan namanya, tetapi tidak bersikap soal dugaan adanya rekayasa di balik proses hukum dua pimpinan (non aktif) KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

"Pernyataan hanya soal pencatutan, tidak menunjukan sikap membela KPK. Itu yang disayangkan, Pak SBY tidak memikirkan pemberantasan korupsi," ujar Direktur Eksekutif Pusat Kajian anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM Zainal Arifin Muchtar kepada okezone via telepon, Rabu (28/10/2009).

Dia menambahkan, bila Yudhoyono tidak bersikap tegas terhadap dugaan rekayasa itu, maka bukti transkrip rekaman yang telah beredar luas menjadi sia-sia. Bagi Zainal, rekayasa proses hukum dan peradilan adalah tragedi bagi tegaknya keadilan hukum.

Zainal menyarankan Yudhoyono memerintahkan Kepolisian untuk mengusut kasus Bibit dan Chandra secara independen dan terbuka. "SBY harus mengindependenkan penanganan perkara tersebut," pungkasnya.

Agar rekayasa ini terungkap jelas, dia mendesak KPK untuk segera membuka isi rekaman hasil penyadapan yang dilakukan dalam penyelidikan dugaan korupsi proyek pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan. "Kalau tidak dibuka banyak ruginya, semua jadi sia-sia," tandas dia.

Seperti diberitakan, beredar transkrip rekaman yang berisi dugaan upaya rekayasa penetapan dua pimpinan (non aktif) KPK Bibit dan Chandra sebagai tersangka kasus penyalahgunaan wewenang dan suap. Transkrip pembicaraan tersebut melibatkan Anggodo Widjojo dengan petinggi Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Dalam percakapan terkuak skenario untuk menyeret pimpinan KPK dalam perkara pemerasan Anggoro Widjojo. Anggodo Widjojo diduga menyusun skenario melalui berita acara pemeriksaan Ari Muladi. Anggodo dalam cuplikan pembicaraanya meminta bantuan petinggi hukum agar Ari dalam keterangannya mengaku telah menyerahkan uang ke pimpinan KPK.


Share/Save/Bookmark

14: Berdayakan Ilmuwan Indonesia di Luar Negeri

Ilmuwan Indonesia yang berada di luar negeri merupakan aset bangsa sehingga harus diberdayakan untuk kepentingan bangsa, demikian siaran pers Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4).

"Saat ini banyak ilmuwan Indonesia yang telah berkarir sebagai peneliti maupun dosen di berbagai universitas luar negeri yang karya-karyanya telah diakui oleh dunia internasional," kata Wakil Ketua Umum I4 Arif Satria dalam siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin.

Arif kemudian menyebutkan beberapa contoh, seperti Johny Setiawan, peneliti di Max Planck Institute, Heidelberg, Jerman, yang merupakan penemu planet ekstrasurya yang diberi nama HD 11977b.

"Selain itu, masih ada Khoirul Anwar, peneliti di Jepang, yang berhasil merombak pakem efisiensi alat komunikasi seperti telefon seluler, sehingga kecepatan data yang dikirim meningkat," lanjutnya.

I4 merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada 5 Juli 2009 di Den Haag, Belanda. Organisasi itu beranggotakan para profesor, peneliti, maupun mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikannya di luar negeri.

"Dalam jangka pendek, I4 akan mengembangkan database kepakaran ilmuwan Indonesia di luar negeri sebagai instrumen penting dalam memfasilitasi kerja sama internasional antara ilmuwan Indonesia di dalam dan di luar negeri," kata Arif.

Menurut Arif, I4 juga akan dijadikan wadah komunikasi dan informasi hasil-hasil riset terkini di dunia yang dapat dijadikan referensi bagi peningkatan kompetensi riset nasional.

Organisasi ini memiliki misi untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antarilmuwan di luar negeri dengan ilmuwan di dalam negeri, serta dengan pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Selain itu, I4 juga berupaya meningkatkan kompetensi ilmuwan Indonesia di luar negeri untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Misi I4 selanjutnya adalah memperkuat kualitas sumber daya manusia di Indonesia melalui proses alih iptek yang disesuaikan dengan identitas dan kultur bangsa.

"Dengan melihat banyaknya ilmuwan sukses di luar negeri serta potensi mahasiswa di luar negeri yang sudah mencapai 50 ribu, penting untuk di organisasi dan diberdayakan untuk kepentingan bangsa," kata Arif dalam siaran itu.


Share/Save/Bookmark

Bukan Hanya Uang Kertas, Uang Logam Juga Dipalsukan

Bukan saja uang kertas bernominal besar, uang logam pecahan Rp500 juga dipalsukan dan polisi telah menangkap pembuatnya di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis yang didampingi Kapolsek Gajahmungkur AKP Delly Sanjaya di Semarang Selasa, polisi telah menangkap dua pelaku yakni Nardi Basuki (57) dan Rusbianto (41).

Nardi Basuki yang asal Desa Ngonto, Bandungan, Kabupaten Semarang itu ditangkap di tempat tinggalnya di Jalan Genuk Karanglo RT1 RW 2 dan Rusbianto di Pleburan RT9 RW2 Semarang.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari mereka adalah uang logam palsu pecahan Rp500 sebanyak 365 keping yang disimpan dalam dua buah ember dan sejumlah peralatan untuk membuat uang itu.

Nardi Basuki ditangkap petugas reserse kriminal Polsek Gajahmungkur pada Senin (26/10) sekitar pukul 21.30 WIB.

Dari keterangan Nardi kemudian polisi menangkap Rusbianto juga di tempat tinggalnya.

Kepada penyidik, Nardi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bunga di Jalan Kartini Semarang ini mengaku terpaksa membuat dan mengedarkan uang palsu logam pecahan Rp500 karena terdesak kebutuhan sehari-hari.

"Awalnya saya hanya coba-coba dalam membuatnya dan setelah dibelanjakan untuk membeli rokok, uang palsu buatan saya ini tidak ketahuan sehingga saya punya pikiran untuk membuat lebih banyak lagi," katanya.

Nardi kemudian memberitahu Rusbianto tentang pemalsuan uang logam pecahan Rp500 dan minta disedikan bahan baku berupa timah.

Ia membuat uang logam palsu itu di rumahnya menggunakan mesin cetak sederhana yang dipesannya dari bengkel bubut.

Nardi juga mengaku baru sekitar tiga minggu bersama Rusbianto membuat uang logam palsu ini serta baru mengedarkan 13 keping.

Menurut Kapolres, uang logam palsu itu sebenarnya sangat mudah dikenali masyarakat karena hasil cetakannya tidak jelas, terasa kasar, dan tulisannya tidak rapi.

"Kami tidak percaya begitu saja dengan pengakuan sementara kedua tersangka, kami akan terus mengembangkan kasus pemalsuan uang ini karena diduga uang logam palsu sudah banyak yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Kapolres menambahkan, kasus ini baru pertama kali terjadi dan mempunyai modus yang unik karena biasanya uang yang dipalsukan berupa uang kertas dengan nominal yang cukup besar.


Share/Save/Bookmark

Tidak Ada Dokumen Otentik Tentang Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda yang diperingati setiap tahun oleh bangsa ini ternyata tidak memiliki dokumen dan bukti sejarah otentik, yang ada adalah keputusan rapat pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

"Berdasarkan data yang ada, tidak pernah ada satu baris pun ditulis kata Sumpah Pemuda dan para pemuda juga tidak sedang melakukan sumpah saat itu," kata Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Phil Ichwan Azhari, di Medan, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan catatan dan dokumen sejarah diketahui bahwa hari Sumpah Pemuda yang diperingati sebagai peristiwa nasional, merupakan suatu hasil rekontruksi dari para "Bapak Pembangun Bangsa" ini yang didasarkan pada ideologi-ideologi dari generasi yang berbeda.

"Dalam arti bahwa peristiwa 28 Oktober 1928, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda adalah rekontruksi simbol yang sengaja dibentuk kemudian setelah sekian lama peristiwa tersebut berlalu, yaitu adanya pembelokan kata `Poetoesan Congres` menjadi kata `Sumpah Pemuda`, " katanya.

Lebih lanjut Ichwan mengatakan, apabila teks asli hasil kongres pemuda 28 Oktober 1928 diteliti maka tidak akan ditemukan kata sumpah pemuda melainkan Poetoesan Congres.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan sebagai cara Soekarno untuk memberi peringatan keras kepada dalang gerakan separatis yang mulai muncul menentang keutuhan Bangsa Indonesia.

Dalam arti bahwa, pembelokan kata "Poetoesan Congres" menjadi kata "Sumpah Pemuda" ditujukan dan digunakan sebagai senjata ideologi terhadap pihak separatis yang dinyatakan melanggar sumpah pemuda tahun 1928.

Sebagaimana diketahui, lanjutnya, bahwa pada tanggal 28 Oktober 1954, Presiden Soekarno dan Muhammad Yamin membuka Kongres Bahasa Indonesia yang kedua di Medan, dan Yamin dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kabinet Ali Sastroamijoyo memberikan pidato pembukaan.

Pada saat itu, Soekarno dan Yamin, sedang membangun simbol yang menjadi bagian dari susunan ideologi sebuah bangsa dan negara, dimana pilihannya jatuh pada tanggal 28 Oktober 1928 dan saat itu pula kata "Poetoesan Congres" dibelokkan menjadi "Sumpah Pemuda".

Sejak saat itu yakni tahun 1954, tanggal 28 Oktober dianggap sebagai hari kelahiran sumpah pemuda untuk pertama kalinya.

"Dengan kata lain bahwa Kongres Bahasa Indonesia kedua di Medan tahun 1954 itu, telah menjadi awal yang menganggap tanggal 28 Oktober 1928 sebagai hari kelahiran Sumpah Pemuda," katanya.

Staf peneliti Pussis Unimed, Erond Damanik, mengatakan, pada intinya pembelokan kata Poetoesan Congres menjadi Sumpah Pemuda adalah sebagai upaya untuk membentuk kesadaran nasional atas kemerdekaan bangsa ini.

Namun demikian, tidak semestinya peristiwa tersebut melahirkan kontroversi baru dalam pembelajaran sejarah nasional Indonesia yang sudah semestinya mendapat penjelasan yang baik dalam pembelajaran sejarah Indonesia.

"Ini berarti bahwa perlu dilakukan pengkajian dan penelitian komprehensif sehingga peristiwa 28 Oktober 1928 tersebut dapat dipahami secara detail dan benar,"katanya.


Share/Save/Bookmark

Dudhie Bantah Petinggi PDIP Terlibat Suap

Mantan anggota DPR RI Dudhie Makmun Murod membantah keterlibatan petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo dan Emir Moeis, dalam kasus dugaan aliran cek dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

"Tidak benar Tjahjo Kumolo dan Emir Moeis memberi perintah kepada saya," kata Dudhie setelah menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu.

Dudhie tidak menjelaskan pernyataannya secara rinci. Dia juga menolak menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait kasus itu.

Bahkan, Dudhie tidak memberikan jawaban rinci tentang dugaan keterlibatan petinggi PDIP lain yang beinisial PN dalam kasus itu.

"Yang jelas saya hanya menyebut dua nama tadi," katanya.

Sebelumnya, Amie Karyatin, pengacara Dudhie mengatakan, dua petinggi PDIP berperan dalam kasus yang menjerat Dudhie sebagai tersangka.

"Ada instruksi dari ketua fraksi TJK, sekretaris fraksi PN," kata Amir ketika ditemui setelah mendampingi pemeriksaan Dudie Makmun Murod di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Amir menegaskan, Dudie hanya menjalankan tugas dari pimpinan Fraksi PDI Perjuangan di DPR untuk mendukung calon tertentu dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

"Ini konsekuensi yuridis kepada komisi IX khususnya fraksi PDIP untuk mendukung MG," kata Amir.

Secara rinci, menurut Amir, Dudie pernah ditelpon oleh PN untuk mengambil sejumlah uang di sebuah restoran.

Dudie menerima uang itu melalui seorang perantara, namun atas nama PN. Menurut Amir, kliennya lupa nama perantara tersebut.

Uang itu kemudian diserahkan Dudie kepada EM, seorang petinggi PDI Perjuangan dan DPR RI. "Setiap amplop ada namanya," kata Amir tanpa menyebut jumlah yang dimaksud.

Amir hanya mengatakan, Dudie menerima jatah sepuluh lembar cek, masing-masing lembar bernilai Rp50 juta.

"Itu sudah dikembalikan saat penyelidikan," kata Amir menambahkan.

Dudie Makmun Murod adalah salah satu dari sejumlah tersangka dalam kasus itu. Tiga tersangka lain adalah Endin AJ Soefihara dan Hamka Yandhu yang pada saat kejadian menjabat sebagai anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI. Kemudian mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri.

Dalam kasus itu, KPK juga telah memeriksa sejumlah anggota dan mantan anggota DPR, antara lain Nurdin Halid, MS. Hidayat, Achmad Hafiz Zawawi, TM. Nurlif, Baharuddin Aritonang, dan Daniel Tanjung.

Kasus aliran cek itu berawal dari laporan mantan anggota DPR Agus Condro. Politisi PDI Perjuangan itu mengaku menerima cek senilai Rp500 juta setelah pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 2004 yang dimenangkan oleh Miranda S. Goeltom.

Menurut Agus, sejumlah anggota DPR juga menerima cek serupa.


Share/Save/Bookmark

Minggu, Oktober 25, 2009

Jawa Timur


Propinsi Jawa Timur dengan ibukota Surabaya, memiliki luas wilayah 47.921 km2, terletak pada 7-8 derajat Lintang Selatan dan 111-111.5 derajat Bujur Timur. Jumlah penduduknya 33.139.000 jiwa (BPS 1990). Suku-suku yang mendiami wilayah tersebut adalah Jawa, Madura, Tengger dan Osing serta beberapa suku kecil pandatang.

Objek wisata Gunung Bromo adalah salah satu yang sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara dan domestik. Melihat matahari terbit dan menyaksikan kawahnya bukan satu-satunya pilihan, karena Gunung Bromo (dan Gunung Semeru) adalah pusat dari Taman Nasional Kawasan Tengger, yang berarti masih banyak lagi objek yang dapat disaksikan di kompleks tersebut.

Sebagai dataran tinggi dengan panorama yang indah, sejak jaman kolonial Malang telah dikenal sebagai tempat peristirahatan dengan julukan Switzerland of Indonesia dan Paris of East Java. Terbukti dengan banyaknya taman yang asri dan bangunan arsitektur Eropa yang sampai kini masih tetap dipertahankan. Banyaknya obyek wisata menarik didukung fasilitas yang lengkap seperti Hotel, Travel, Pusat Perbelanjaan, Bank, Toko Souvenir dan Kerajinan menjadikan Malang sebagai Kota Pariwisata yang siap melayani aktifitas turisme domestik dan mancanegara.

Karapan Sapi di Madura berupa pacuan sepasang sapi dengan menarik kereta bernama Kleres, tenpat joki berdiri dan mengendalikan sepasang sapi tersebut pada waktu lari adu cepat. Peserta adalah sapi jantan, kulit coklat, asli Madura. Pacuan diadakan pada bulan Agustus sampai dengan pertengahan Oktober, hari minggu, pukul 09.00 WIB. piala yang direbutkan adalah Piala Bergilir Presiden RI, tempat pacuan di Kabupaten Pamekasan, Madura.

Share/Save/Bookmark