Jumat, Oktober 16, 2009

Mega Hadiri Pelantikan SBY-Boediono

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan menghadiri upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas kepada para wartawan yang menemuinya di depan kantor kepresidenan.

"Insya Allah datang," ujarnya usai menyerahkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dalam perannya sebagai Ketua MPR.

Sementara mengenai keberadaan Mega saat ini di Singapura, Taufiq menerangkan karena urusan keluarga. "Iya. mengantar Cucu. Sekaligus check up kesehatan," terangnya.

Taufiq menegaskan, tiga mantan presiden seluruhnya diundang oleh MPR yang akan menggelar hajat pelantikan tersebut 20 Oktober mendatang.

Jika benar Mega menghadiri pelantikan SBY-Boediono, maka hal ini merupakan hal yang mengejutkan. Pasalnya, usai menyudahi kepemimpinannya, Ketua Umum PDIP ini menunjukkan perasaan tidak sukanya pada SBY. Hal tersebut berlanjut hingga kini.

Setiap acara kenegaraan yang dihadiri oleh SBY, Mega tak pernah hadir. Awalnya yakni, saat upacara pelantikan SBY-Jusuf Kalla, lima tahun lalu.


Share/Save/Bookmark

Jaga Harga Diri Golkar, Jangan Ngemis Menteri

Ferry Mursidan Baldan menyatakan keheranannya Golkar menjadi mitra koalisi dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan meminta jatah menteri kepada SBY. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar ke arah mana Golkar akan bergerak.

"Jika presiden terpilih ingin merekrut kader Golkar untuk ikut membantu dalam pemerintahan, maka Golkar tidak boleh menolak dan sebaliknya jika Presiden tidak merekrut kader Golkar maka jangan marah dan teriak-teriak sebagai oposisi, karena sejatinya sikap oposisi tidak didasarkan karena kemarahan," ungkap mantan politisi Gokar ini.

Dia menandaskan Golkar sebagai institusi memiliki visi yang jelas bagi bangsa dan negara, mendukung kebijakan yang membawa manfaat bagi masyarakat namun juga mengkritisi kebijakan yang merugikan. Dengan demikian, menurutnya hasil apapun dalam pemilu, Golkar dapat melakukan peran positif bukan menjadi partai yang tidak siap kalah.

"Sebagai sebuah partai kompetitor dalam pemilihan presiden lalu, Golkar memberi hormat kepada partai pemenang dan mitra koalisi pendukungnya. Hal ini menunjukkan Golkar dalam posisi yang clear dan tidak dianggap menyalip di tikungan," jelasnya.

Menurutnya, hal ini penting untuk menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa ada kematangan dan penegakan etika berpolitik dan tidak ikut-ikutan. Merasa menjadi bagian dari pemenang, nilainya, tidak berarti Golkar menjauh apalagi berseberangan.

Justru Golkar harus menghormati pemenang pilpres dan partai-partai pendukungnya serta memberi kesempatan kepada Presiden terpilih dengan partai-partai mitra koalisinya untuk menjalankan pemerintahan, dan tidak perlu ikut-ikut mengusulkan calon menteri.

"Ini menyangkut identitas dan kematangan berpolitik Golkar," tegasnya.


Share/Save/Bookmark

YLKI: Ada Indikasi Depkes Terlibat Ayat Tembakau

Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, terdapat indikasi bahwa terdapat oknum dalam Departemen Kesehatan yang terlibat dalam hilangnya ayat tembakau dalam RUU Kesehatan.

"Kami menegaskan bahwa terdapat indikasi Departemen Kesehatan adalah pihak yang terlibat," kata Tulus di Jakarta, Jumat.

Indikasi tersebut juga ditemukan oleh beberapa LSM yang tergabung dalam Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok (KAKAR).

Selain YLKI, beberapa LSM yang tergabung dalam KAKAR adalah Indonesia Corruption Watch (ICW), Indonesia Tobacco Control Network (ITCN), dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak).

Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kartono Muhammad yang juga tergabung dalam KAKAR menegaskan, pihaknya masih belum bisa menyebutkan nama-nama dari pihak yang diduga terlibat.

Namun, Kartono menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa nama yang akan dibeberkan pada waktunya nanti.

Ia menjabarkan, indikasi keterlibatan Depkes antara lain karena departemen tersebut seharusnya termasuk pihak yang mengecek kesiapan terakhir sebelum RUU Kesehatan dikirim untuk disahkan oleh Presiden.

"RUU Kesehatan sebelum disahkan juga diserahkan ke Depkes untuk dicek masalah pengeditan dan redaksionalnya, bukan untuk mengganti atau mengubah pasal dalam RUU itu," katanya.

Kartono juga mengatakan, bila terdapat indikasi penyuapan maka KAKAR juga akan melaporkan kasus hilangnya ayat tembakau tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari secara terpisah mengatakan bahwa meski wacana untuk tidak mencantumkan ayat 2 pada pasal 113 muncul waktu sidang dengan panitia khusus RUU Kesehatan, namun pemerintah berusaha mempertahankan keberadaannya.

DPR dan pemerintah pun akhirnya sepakat mempertahankan keberadaan ayat itu.

"Waktu sidang paripurna juga masih lengkap, dokumen yang saya miliki ya yang sesuai dengan hasil sidang paripurna. Dan yang saya pakai yang disetujui sidang paripurna," katanya.

Namun, ujar Menkes, setelah penulisan ulang undang-undang pascasidang paripurna ayat tersebut tidak lagi tercantum.

"Saya juga bingung, mengapa bisa hilang. Kata DPR itu terjadi karena masalah teknis," kata Siti Fadilah.


Share/Save/Bookmark

Pimpinan MPR Sampaikan Undangan Pelantikan Kepada Yudhoyono

Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyampaikan secara langsung undangan pelantikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menjabat untuk kedua kali pada periode 2009-2014.

Undangan tersebut disampaikan oleh lima pimpinan MPR di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Pada pertemuan berlangsung sekitar 45 menit itu hadir Ketua MPR Taufiq Kiemas dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan empat wakil Ketua MPR, yaitu Melani Leimena Suharli dari Fraksi Demokrat, Hajriyanto Tohari dari Fraksi Golkar, Lukman Hakim Saefuddin dari Partai Persatuan Pembangunan, dan Ahmad Farhan Hamid dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Kami sudah menyampaikan surat undangan, dulu mungkin tradisinya dikirim saja, sekarang tradisinya agak baik sedikit, semuanya diantar ke tangan masing-masing supaya lebih enak," tutur Taufik usai pertemuan.

Surat undangan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2009-2014 pada 20 Oktober 2009 di Gedung MPR juga disampaikan oleh pimpinan MPR kepada wakil Presiden Jusuf Kalla dan wakil presiden terpilih, Boediono.

Menurut Taufik, tiga mantan presiden yaitu BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri juga diundang ke acara pelantikan tersebut.

Taufik menjanjikan istrinya, Megawati Soekarnoputri, akan menghadiri acara pelantikan itu.

"Insya Allah datang," ujarnya.

Saat ini, Taufik mengatakan, Megawati Soekarnoputri sedang berada di Singapura untuk memeriksakan kesehatannya.

"Mengantar cucu, sekaligus check up," ujarnya.


Share/Save/Bookmark

PDIP Masih Membuka Diri Terhadap Ajakan Koalisi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih membuka diri terhadap kemungkinan ajakan koalisi dengan pemerintah lima tahun mendatang.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP yang juga Ketua MPR, Taufiq Kiemas, usai menyampaikan undangan pelantikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya masih menunggu ajakan dari Yudhoyono dan siap memberikan nama-nama kadernya apabila diminta mengisi posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua.

"PDIP kalau tentang itu menunggu dari Presiden siapa yang mau diambil. Kalau itu demi negara mungkin PDIP akan memberikan," ujar Taufik.

Menurut dia, komunikasi tentang hal tersebut saat ini baru dimulai meski ia tidak bersedia menjelaskan pembicaraan itu melalui siapa dan sudah sampai pada tahapan apa.

"Rahasia dong. Komunikasi baru dimulai, sebab kita minta begitulah prinsipnya. PDIP tidak pernah mau meminta, tidak menawar-nawar, kalau diminta kita akan menyerahkan," tuturnya.

Taufik juga tidak bersedia menyebutkan berapa nama kader PDIP yang kemungkinan akan diminta oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengisi kabinet mendatang.

"Insya Allah diminta. Presiden maunya berapa...kalau 20 kita kasih 20," candanya.

Taufik mengatakan, Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP pasti menyetujui bergabungnya PDIP dengan pemerintahan mendatang, dengan menyamakan situasi persetujuan Megawati ketika dirinya terpilih menjadi Ketua MPR periode 2009-2014.

"Waktu saya masuk (Ketua MPR) Bu Mega juga setuju, Bu Mega juga tandatangan," ujarnya.

Taufik menyampaikan sikapnya bahwa PDIP memang lebih baik bergabung dalam pemerintahan dan menaruh kadernya dalam kabinet lima tahun mendatang. "Ya kalau rukun kan enak," ujarnya.

Sebelumnya, Yudhoyono sebagai calon presiden terpilih periode 2009-2014 telah menyampaikan penghargaannya apabila PDIP mempertahankan sikap oposisi terhadap pemerintah lima tahun mendatang.

Yudhoyono juga telah menegaskan kerja sama antara PDIP dan Partai Demokrat terhenti pada tahap pemilihan Ketua MPR yang akhirnya dijabat oleh Taufik Kiemas.
(ant)


Share/Save/Bookmark

Rabu, Oktober 14, 2009

Penetapan Tersangka Anggota ICW Pengalihan Isu

Penetapan tersangka terhadap dua anggota Indonesian Corruption Watch (ICW) dikhawatirkan hanya merupakan pengalihan isu terhadap kasus yang ada yakni perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Eko Haryanto, di Semarang, Selasa, menyebutkan, dua anggota ICW tersebut yakni Lilian Deta Arta Sari dan Emerson Yuntho yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

"Keduanya dituduh melakukan pencemaran nama baik terhadap pejabat negara (Kejaksaan Agung)," kata Eko Haryanto.

Kasus itu bermula saat peringatan Hari Antikorupsi sedunia tanggal 9 Desember 2008. Kejaksaan Agung mengklaim telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp8 triliun dan 18 juta dolar Amerika Serikat dari berbagai kasus korupsi di seluruh Indonesia dalam rentang waktu 2004-2008.

Berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ICW merilis data tandingan bahwa uang yang diselamatkan instansi kejaksaan hanya Rp382,67 juta, sedangkan sisa dari jumlah yang diklaim Kejaksaan belum dikembalikan ke kas negara.

"Kami menilai, tindakan kejaksaan yang melaporkan kedua aktivis tersebut ke Mabes Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik adalah bentuk kriminalisasi terhadap gerakan pemberantasan korupsi dan kebebasan berpendapat," katanya.

Apalagi, ujar Eko, data yang dirilis ICW adalah berdasarkan hasil audit BPK, bukan mengada-ada dengan tujuan memfitnah.

Oleh karena itu, KP2KKN bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) antikorupsi di Jateng yang tergabung dalam Cintai Indonesia Cintai KPK (Cicak) Jawa Tengah meminta agar Kapolri segera mengeluarkan surat penghentian penyidikan perkara (SP3) atas kasus tersebut.

"Jika mengacu pada Pasal 311 KUHP Tentang Pencemaran Nama Baik, tidak bisa dikenakan dalam kasus ini, sebab unsur dalam pasal tersebut mengacu pada Pasal 310 KUHP. Di mana unsur Pasal 310 junto 311 junto 316 KUHP hanya bisa dikenakan terhadap seseorang atau individu bukan institusi atau organisasi," katanya.


Share/Save/Bookmark

Miss Universe 2009 Ingin Jadi Wartawan

Miss Universe 2009 Stefania Fernandes Krupij dari Venezuela berkeinginan menjadi wartawan setelah tidak lagi menjabat sebagai Miss Universe.

"Bila sudah selesai (berperan menjadi Miss Universe), saya ingin menjadi wartawan," kata Stefania pada jumpa pers di Jakarta, Jumat, tentang kehadirannya dalam malam puncak Pemilihan Putri Indonesia (PPI) 2009.

Akan tetapi Stefania tidak menjelaskan lebih lanjut kenapa dia berkeinginan menjadi wartawan.

Dia juga berkeinginan untuk melanjutkan kursus bahasa Inggris yang sempat dijalaninya. "Saya juga ingin belajar masak," katanya.

Stefanie juga merasa sangat senang dapat datang untuk pertama kalinya ke Indonesia. "Saya merasa senang datang ke Indonesia. Masyarakatnya sangat ramah dan makanannya enak-enak," ujarnya.

Dia bahkan mengatakan tidak takut untuk datang ke Indonesia meski mendengar sebelumnya ada berbagai peristiwa terorisme.

Selain menghadiri acara puncak PPI 2009 nanti malam di TMII, Miss Universe 2009 dengan ditemani Putri Indonesia Zivanna Letisha Siregar akan berkunjung ke beberapa kota seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan.

Di Yogyakarta, Miss Universe akan berkunjung ke Keraton, Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

PPI 2009 kan diikuti 38 finalis Putri Indonesia memperebutkan gelar juara Putri Indonesia 2009 yang diselenggarakan oleh Yayasan Putri Indonesia (YPI).

38 finalis berasal dari 33 provinsi, dan DKI Jakarta mewakilkan enam finalis.

Untuk 2009, PPI mengambil tema "Wujudkan Prestasi dan Kreatifitasmu Melalui Karya serta Integritas bagi Ibu Pertiwi".


Share/Save/Bookmark

Ratu Sejagad Kagumi Budaya Sumut

Ratu sejagad 2009 asal Venezuela, Stefania Fernandez, mengaku sangat mengagumi kebudayaan Sumatra Utara, termasuk musik tradisional dari etnik Batak.

Kekaguman itu disampaikannya ketika berkunjung ke rumah dinas Gubernur Sumatra Utara H Syamsul Arifin di Medan, Senin.

Stefania yang duduk berdampingan dengan Putri Indonesia 2009 Qory Sandioriva, Ketua Tim Penggerak PKK Sumut Ny Hj Fatimah Habibi Syamsul Arifin dan kontestan Ratu Sejagad 2009 asal Indonesia Zivanna Letisha Siregar terlihat juga tampak terus menggoyang-goyangkan badannya mengikuti irama musik.

Gubernur Syamsul Arifin bahkan juga ikut menggoyang-goyangkan kakinya saat musik yang diiringi tarian tor-tor (tarian khas Batak) diperdengarkan.

Kehadiran Stefania Fernandez di Medan menyita perhatian banyak pihak, termasuk masyarakat setempat.

Pada Senin (12/10) malam ia juga menghadiri malam amal untuk menghimpun dana bagi korban bencana gempa Sumatra Barat.

Di sela-sela kegiatannya di Medan, Stefania juga berkesempatan mencicipi penganan lokal yang disediakan tuan rumah, seperti lupis, cenil, getuk dan lainnya.

"Ia terlihat sangat menikmati kunjungannya di Medan. Harapan kita Stefania juga akan ikut mempromosikan daerah kita di luar negeri sana," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Nurlisa Ginting.

Gubernur Syamsul Arifin mengatakan Ratu Sejagad hadir di daerahnya atas inisiatif sendiri.

"Kita patut bersyukur karena dia datang ke Medan dengan biaya sendiri, sementara daerah lain justru berebut mengundangnya. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk memajukan pariwisata kita," katanya.


Share/Save/Bookmark

Tokoh-tokoh Batak dari Jakarta dan Ketua DPRD Samosir & Rombongan Kunjungi Pejuang Protap di Rutan Tanjung Gusta

Tokoh Batak Asal Jakarta dan Samosir mengunjungi pejuang Protap (Propinsi Tapanuli) di Rutan Tanjung Gusta, Minggu (11/10).

Rombongan dari Jakarta dipimpin Arion M Hutagalung STh didampingi Pdt M Hutajulu STh, F Simatupang dan M Simanjuntak mengunjungi sejumlah pejuang Protap, di antaranya Ir GM Chandra Panggabean, Drs Juhal Siahaan, Drs Burhanuddin Rajaguk-guk, Drs Victor Siahaan SH, Drs Tahan M Panggabean MM dan Usaha Manurung.

Arion M Hutagalung STh mengatakan, beberapa Tokoh Batak di Jakarta, yakni alm AE Manihuruk dan alm Mangaraja Hutagalung sejak tahun delapan puluhan telah membicarakan pembentukan Propinsi Tapanuli bahkan mereka terlibat dalam kepanitiaan pembentukan propinsi tersebut. Kemudian Tahun 1982 berbagai Tokoh Batak juga terus membicarakan rencana pemekaran Protap didasari atas keterpurukan daerah Tapanuli tergolong sebagai “Peta Kemiskinan” sehingga terdorong mendirikan Propinsi Tapanuli guna mensejahterakan rakyat Tapanuli.

Pada saat bersamaan rombongan dari Samosir dipimpin Ketua DPRD Samosir Jonny Naibaho disertai Parningotan Limbong, M Naibaho, K Br Simbolon, W Br Naibaho SH, Timbul Sitanggang SH, Ir B Simanjuntak, Pahala Sigalingging, Conrad Naibaho, S Silalahi, Rolak Sinurat, P Sitanggang, Parulian Nainggolan dan Jonnis Nainggolan juga mengunjungi para pejuang Protap.
Jonny Naibaho merasa bangga melihat segenap pejuang Protap tetap tegar menghadapi proses hukum di Rutan Tanjung Gusta. Ia berharap kiranya para pejuang Protap tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga tetap diridhoi selama menjalani hukuman.

Sementara Ir GM Chandra Panggabean selaku Ketua Panitia Pembentukan Propinsi Tapanuli (Protap) menyampaikan sejarah dan historis ‘Pembentukan Protap’ sampai keberadaan para pejuang Protap dalam menjalani proses hukum di Rutan Tanjung Gusta kepada Tokoh Batak asal Jakarta dan Samosir.

Pada kesempatan itu Usaha Manurung mewakili pejuang Protap memberikan sambutan dan diakhir pertemuan tadi mahasiswa tergabung dalam Protap mengumandangkan lagu perjuangan Protap dan “Darah Juang Gema Protap” sempat mengundang keharuan bahkan di antara pengunjung ada yang meneteskan air mata.


Share/Save/Bookmark

BI Ajak Komitmen Perbankan untuk Tabungan Tanpa Biaya

Bank Indonesia (BI) mengajak komitmen perbankan nasional untuk menggunakan produk tabungan tanpa biaya administrasi "Tabunganku" pada 2010 mendatang.

"Ini merupakan produk bersama bank dan akan diberlakukan pada 2010 mendatang," kata Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah, dalam acara penandatanganan komitmen bersama untuk meluncurkan Produk "Tabunganku" dan peluncuran jargon edukasi perbankan "3P" di Jakarta, Rabu.

Halim juga mengatakan bahwa produk "Tabunganku" ini program untuk menggalakan budaya menabung masyarakat Indonesia.

Halim juga menyebutkan penetapan pelaksanaan 2010 ini juga akan ditetapkan sebagai tahun menabung nasional.

Sementara Direktur Bank BRI Abdul Salam, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa pihaknya mendukung gerakan menggalakan tabungan, karena dapat digunakan kembali untuk penyaluran kredit.kembali.

Abdul Salam juga menyebut BRI telah berhasil melakukan mobilisasi dana masyarakat dengan produk Simpedes (Simpanan Pedesaan dan BRItama).

Sedangkan Direktur Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada peluang dan hasil produk "Tabunganku" ini seperti Tabanas yang dulu yang pernah berhasil menggalang dana murah masyarakat.

Budi melihat ada 180 juta nasabah potensi nasabah di Indonesia dan baru 58 juta yang baru memiliki rekening tabungan.

Dengan adanya produk "Tabunganku" ini potensi nasabah yang belum memiliki rekening tabungan tersebut.

"Saat ini baru bisa menggait nasabah yang memiliki pendapatan tetap dan yang berusaha masih banyak yang belum memiliki rekening tabungan. dan ini merupakan peluang yang harus diambil perbankan yang diperkirakan potensi bisa mencapai Rp90 triliun," katanya.


Share/Save/Bookmark