Kamis, Oktober 22, 2009

Rektor Se-Asia Sepakati Standar Kualitas Pendidikan

Pertemuan tahunan organisasi non pemerintah Forum Rektor Universitas se-Asia (AUPF - Asian University Presidents Forum) ke-8 di Jakarta, 19-21 Oktober 2009 akan menyepakati standar kualitas pendidikan tinggi, kata Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr Bedjo Sujanto, MPd.

Prof Bedjo selaku tuan rumah dan ketua AUPF mengemukakan hal itu di Jakarta, Senin, didampingi Rektor Norton University, Kamboja, Prof Chan Sok Kieng. Pertemuan AUPF diikuti 45 perguruan tinggi dari 11 negara Asia, yaitu Indonesia, India, China, Kamboja, Israel, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Thailand.

AUPF 2009 bertema "Quality Assurance in Higher Education" dimaksudkan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memperkuat kerjasama, berbagi ide, informasi dan pengalaman akademik, serta untuk menciptakan program kerjasama.

Menurut Rektor UNJ, rencana kesepakatan mewujudkan standar kualitas pendidikan tinggi dimaksudkan agar kualitas dosen dan mahsiswa dari 45 perguruan tinggi se-Asia anggota AUPF tersebut bisa setara.

Dengan demikian, katanya, pertemuan tersebut akan menghasilkan kesamaan persepsi tentang standar kualitas minimal baik kualitas dosen maupun mahasiswa antar perguruan tinggi se-Asia itu.

Untuk mewujudkan kesetaran kualitas pendidikan, antara lain dimulai pertukaran mahasiswa dan dosen untuk belajar program studi tertentu bahkan akan dibicarakan nantinya para mahasiswa dan dosen akan dapat menempuh pendidikan di luar guna mendapatkan dua gelar.

Bedjo memberikan contoh, UNJ telah mengikuti AUPF sejak tahun 2006, dan telah berkerja sama dengan dengan universitas di China dan Korsel, yaitu mahasiswa UNJ belajar Bahasa Mandarin ke negara itu, sebaliknya mahasiswa mereka belajar Bahasa Indonesia di UNJ.

Selain itu, mahasiswa dan dosen UNJ dikirim ke sebuah universitas di Jepang untuk belajar matematika dan Bahasa Jepang, yang mereka akan dapat meraih gelar pendidikan ganda, yaitu dari UNJ dan dari Jepang jika telah selesai mengikuti pendidikan dan dinyatan lulus.

Mengenai keikutsertaan delegasi dari universitas di Taiwan dan Israel, Bedjo menjelaskan, AUPF adalah organisasi non pemerintah dan non politik, sehingga peserta dari negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara penyelenggara, dapat mengikuti pertemuan, termasuk dari Israel dan Taiwan.

Bedjo menambahkan ada 19 perguruan tinggi di Indonesia yang ikut dalam AUPF 2009, yaitu UNJ, Bina Nusantara, Universitas Negeri Gorontalo, IPB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Kristen Maranatha, Universitas Haluoleo, UHAMKA, Universitas Indonesia.

Kemudian Unila, Universitas Mataram, Universitas Pancasila, Universitas Pattimura, Universitas Riau, UNS, Universitas Tarumanegara, Universitas Terbuka, Universitas Sumatra Utara dan STIE Triatma Mulya.

Sementara itu, Rektor Norton University, Kamboja, Prof Chan Sok Kieng menyatakan terimakasih kepada Rektor UNJ Prof Dr Bedjo Sujanto yang telah bersedia menjadi tuan rumah AUPF 2009 menggantian Kamboja, selanjutnya Norton University Kamboja akan menjadi tuan rumah AUPF ke-9 tahun 2010.


Share/Save/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar