Selasa, Februari 02, 2010

Presiden Beri Perhatian Pada Kepatutan Aksi Demonstrasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah aksi demonstrasi yang dinilai tidak sesuai dengan semangat demokrasi yang tumbuh selama ini.

"Dan saya juga menerima masukan. Contoh yang belum lama, apakah unjuk rasa di negara Pancasila, di negara yang konon memiliki budaya, nilai, peradaban yang baik, seperti beberapa hari yang lalu itu, mari kita bicarakan dengan baik, tanpa mengganggu demokrasi itu sendiri, kebebasan, ekspresi dan sebagainya," kata Kepala Negara saat membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Istana Cipanas, Cianjur, Selasa siang.

Presiden Yudhoyono mengatakan ia mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, beberapa diantaranya dinilai Presiden cukup menggelitik.

"Contohnya, saya memahami, tetapi banyak orang yang memberi masukan yang menggelitik. Pak SBY, apa cocok misalkan ada unjuk rasa dengan loud speaker yang besar sekali, teriak-teriak, SBY maling, SBY maling, Boediono maling, menteri-menteri maling, dan tidak bisa diapa-apakan," kata Kepala Negara.

Presiden juga memberikan contoh masukan yang masuk tersebut juga terkait sejumlah aksi teatrikal dalam demonstrasi namun dinilai tidak patut.

"Ada yang bawa kerbau, (diumpamakan-red) SBY badannya besar, malas dan bodoh seperti kerbau, dibawa itu, apa ya itu unjuk rasa sebagai ekspresi kebebasan, lantas foto diinjak-injak, dibakar-bakar di mana-mana di daerah, akan dibahas, dengan pikiran yang jernih, menyelamatkan demokrasi kita, menyelamatkan budaya kita, menyelamatkan peradaban bangsa," katanya.

Karena itu, Presiden meminta agar perkembangan itu dibahas dalam kelompok kerja yang membahas reformasi birokrasi,penegakan hukum, demokrasi dan keamanan.

Kelompok kerja tersebut merupakan bagian dari enam kelompok kerja yang dibentuk dalam rapat kerja pembahasan RPJMN di Istana Cipanas dan diikuti oleh seluruh fubernur se Indonesia dan para menteri kabinet Indonesia Bersatu II.

"Semangatnya tidak untuk memasung demokrasi. Demokrasi adalah bagian dari reformasi, cita-cita kita, tapi bikinlah demokrasi yang bermartabat, demokrasi yang tertib, dan demokrasi yang mendorong kebersamaan serta persatuan kita," katanya.

Share/Save/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar