Jumat, Oktober 16, 2009

Jaga Harga Diri Golkar, Jangan Ngemis Menteri

Ferry Mursidan Baldan menyatakan keheranannya Golkar menjadi mitra koalisi dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan meminta jatah menteri kepada SBY. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar ke arah mana Golkar akan bergerak.

"Jika presiden terpilih ingin merekrut kader Golkar untuk ikut membantu dalam pemerintahan, maka Golkar tidak boleh menolak dan sebaliknya jika Presiden tidak merekrut kader Golkar maka jangan marah dan teriak-teriak sebagai oposisi, karena sejatinya sikap oposisi tidak didasarkan karena kemarahan," ungkap mantan politisi Gokar ini.

Dia menandaskan Golkar sebagai institusi memiliki visi yang jelas bagi bangsa dan negara, mendukung kebijakan yang membawa manfaat bagi masyarakat namun juga mengkritisi kebijakan yang merugikan. Dengan demikian, menurutnya hasil apapun dalam pemilu, Golkar dapat melakukan peran positif bukan menjadi partai yang tidak siap kalah.

"Sebagai sebuah partai kompetitor dalam pemilihan presiden lalu, Golkar memberi hormat kepada partai pemenang dan mitra koalisi pendukungnya. Hal ini menunjukkan Golkar dalam posisi yang clear dan tidak dianggap menyalip di tikungan," jelasnya.

Menurutnya, hal ini penting untuk menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa ada kematangan dan penegakan etika berpolitik dan tidak ikut-ikutan. Merasa menjadi bagian dari pemenang, nilainya, tidak berarti Golkar menjauh apalagi berseberangan.

Justru Golkar harus menghormati pemenang pilpres dan partai-partai pendukungnya serta memberi kesempatan kepada Presiden terpilih dengan partai-partai mitra koalisinya untuk menjalankan pemerintahan, dan tidak perlu ikut-ikut mengusulkan calon menteri.

"Ini menyangkut identitas dan kematangan berpolitik Golkar," tegasnya.


Share/Save/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar