Jumat, Oktober 16, 2009

PDIP Masih Membuka Diri Terhadap Ajakan Koalisi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih membuka diri terhadap kemungkinan ajakan koalisi dengan pemerintah lima tahun mendatang.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP yang juga Ketua MPR, Taufiq Kiemas, usai menyampaikan undangan pelantikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya masih menunggu ajakan dari Yudhoyono dan siap memberikan nama-nama kadernya apabila diminta mengisi posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua.

"PDIP kalau tentang itu menunggu dari Presiden siapa yang mau diambil. Kalau itu demi negara mungkin PDIP akan memberikan," ujar Taufik.

Menurut dia, komunikasi tentang hal tersebut saat ini baru dimulai meski ia tidak bersedia menjelaskan pembicaraan itu melalui siapa dan sudah sampai pada tahapan apa.

"Rahasia dong. Komunikasi baru dimulai, sebab kita minta begitulah prinsipnya. PDIP tidak pernah mau meminta, tidak menawar-nawar, kalau diminta kita akan menyerahkan," tuturnya.

Taufik juga tidak bersedia menyebutkan berapa nama kader PDIP yang kemungkinan akan diminta oleh Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengisi kabinet mendatang.

"Insya Allah diminta. Presiden maunya berapa...kalau 20 kita kasih 20," candanya.

Taufik mengatakan, Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP pasti menyetujui bergabungnya PDIP dengan pemerintahan mendatang, dengan menyamakan situasi persetujuan Megawati ketika dirinya terpilih menjadi Ketua MPR periode 2009-2014.

"Waktu saya masuk (Ketua MPR) Bu Mega juga setuju, Bu Mega juga tandatangan," ujarnya.

Taufik menyampaikan sikapnya bahwa PDIP memang lebih baik bergabung dalam pemerintahan dan menaruh kadernya dalam kabinet lima tahun mendatang. "Ya kalau rukun kan enak," ujarnya.

Sebelumnya, Yudhoyono sebagai calon presiden terpilih periode 2009-2014 telah menyampaikan penghargaannya apabila PDIP mempertahankan sikap oposisi terhadap pemerintah lima tahun mendatang.

Yudhoyono juga telah menegaskan kerja sama antara PDIP dan Partai Demokrat terhenti pada tahap pemilihan Ketua MPR yang akhirnya dijabat oleh Taufik Kiemas.
(ant)


Share/Save/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar