Senin, Agustus 17, 2009

Tradisi Panjat Pinang pada 17 Agustus-an


Setiap bulan Agustus, sudah lazim di berbagai pelosok daerah di Indonesia, warga menyelenggarakan peringatan ulang tahun negara Republik Indonesia.

Berbagai rangkaian acara mulai dari yang bersifat seremonial rutin maupun acara-acara yang bersifat hiburan dilaksanakan untuk menyambut dan memperingati momen bersejarah tersebut. Acara hiburan yang diselenggarakan antara lain berupa kegiatan hiburan atau permainan yang ditujukan baik untuk kalangan anak-anak maupun orang dewasa, seperti permainan olahraga atau permainan-permainan khas rakyat.

Untuk lebih menghidupkan suasana dan memancing kegembiraan, seringkali olahraga lebih dirancang secara tidak sesuai dengan aturan olahraga aslinya tetapi dimodifikasi seperti sepakbola yang dimainkan dengan pemain yang menggunakan sarung, bola yang terbuat dari kelapa dibakar, lapangan yang menggunakan kolam dan lain-lain.

Salah satu permainan yang banyak dijumpai juga dalam peringatan agustusan ini adalah atraksi atau lomba panjat pinang.

Kegiatan panjat pinang berupa aktivitas yang biasanya dilakukan per kelompok warga untuk memanjat batang pohon pinang yang sudah diolesi pelumas dari oli/minyak. Kegiatan ini tidak mungkin dilakukan perorangan karena diperlukan kerjasama tim untuk bisa saling membantu anggota tim yang lain merayap dan menaiki batang pohon pinang tersebut. Anggota yang pertama bertindak sebagai tangga untuk dipijak bagi anggota yang berikutnya dan yang lainnya terus naik sampai dapat mencapai pucuk batang.

Tujuan dari permainan ini adalah mencapai pucuk batang pohon pinang yang biasanya sudah digantungi dengan aneka macam hadiah. Pada awalnya, hadiah yang digantung berupa aneka barang kebutuhan rumah tangga. Namun demikian perkembangan selanjutnya berbagai jenis barang dapat dijadikan hadian untuk digantung, termasuk barang elektronik, sepeda bahkan amplop berisi vucher atau uang.

Kemeriahan panjat pinang adalah pada saat usaha tim untuk dapat menyusun pijakan yang mantap supaya salah satu anggotanya dapat mencapai puncak batang, karena batang yang memang dibuat licin, batang juga biasanya ditanam di area berlumpur, kerjasama tim yang sering tidak kompak, dan lain-lain. Kemeriahan akhirnya berakhir dengan tepuk tangan jika suatu tim bisa mengantarkan salah satu anggotanya meraih puncak batang pinang dan bergantung di atas untuk mengambil hadiah-hadiah yang disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar