

Selain itu, Wagub juga mengaku tidak tahu siapa yang memberikan izin untuk mendirikan patung yang kemudian ditentang masyarakat lewat grup Facebook, jaringan pertemanan dunia maya serta beberapa tokoh masyarakat yang telah memberikan komentar. "Saya tidak tahu yang kasih izin siapa. Yang punya ide juga tidak pernah cerita sama saya," kata Wagub.
Sejak didirikan beberapa hari setelah peresmian patung tersebut pada tanggal 10 Desember lalu, anggota grup "Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng" hingga hari ini telah mencapai 27.000 orang. Pendiri grup itu, Heru Nugroho menyatakan Barack Obama memang pernah menjalani masa kecil di sebuah rumah di bilangan Menteng Jakarta Pusat dan walaupun saat ini telah mengukir sejarah sebagai Presiden Amerika, Barack Obama adalah seorang warga negara Amerika.
"Dia bukan siapa-siapa bagi sejarah bangsa Indonesia yang berdaulat dan berjati diri sebagai bangsa merdeka," tulis Heru di deskripsi grup tersebut. Heru menilai Barack Obama tidak (atau belum) memiliki kontribusi yang penting untuk Bangsa Indonesia. "Jika boleh dibilang, Obama hanya pernah numpang makan dan berak di Menteng saja. Selanjutnya hari-harinya adalah kehidupan sebagai orang Amerika," tulisnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pendirian patung yang dimaksudkan sebagai simbol untuk mengenang jasa seseorang sah-sah saja namun juga harus memperhatikan keinginan masyarakat sekitar yang mengatakan sebaiknya patung Obama tersebut diganti dengan patung pahlawan setempat. "Kalau masyarakat menghendaki, kenapa tidak," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Prijanto menginginkan kedua pihak, sebagai yang mendukung dan menolak berdirinya patung tersebut untuk bertemu dan menceritakan duduk permasalahannya. "Yang punya inisiator saja tidak pernah bicara sama saya. Kan segala sesuatu pasti ada baik buruknya dan tidak akan ketemu kalau tidak di satukan artinya kacamata apa yang memasang dan kacamata apa yang menolak patung tersebut," ujarnya.
Wilayah Kabupaten Bandung pada umumnya terdiri dari dataran tinggi perbukitan bergunung-gunung, dengan ketinggian antara 110 M sampai dengan 2300 M di atas permukaan laut. Terletak antara 107 22' BT - 108 05' BT dan 6 41' LS - 7 19' LS., berhawa sejuk dan segar. Salah satu ke-khas-an Kabupaten Bandung adalah kesuburan alam, ketentraman rakyat yang hidup di lingkung gunung dan keramahan masyarakatnya. Di lereng-lereng gunung, terhampar perkebunan-perkebunan yang memberi sumber penghidupan bagi penduduknya.
Pantun Sunda buhun, dan di kecamatan-kecamatan lainnya dengan jenis kesenian seperti : Tarawangsa, Beluk, Calung, Reog, Karinding, taleot, Ketuk Tilu, Jaipongan, Degung, Kacapi Suling dan lain sebagainya. Di berbagai pelosok desa, hingga kini masih dapat dinikmati jenis-jenis kesenian, seperti tari Sunda klasik, Ogel, Buncis, pencak Silat, Tembang, Degung, Rampak Sekar, Calung dan lain-lainnya.